Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Raja dan seorang mentri nya

Alkisah, ada seorang Raja yg memiliki 10 anjing ganas untuk menghukum yg bersalah. Jika sang Raja tidak berkenan maka orang yg salah akan dilempar ke kandang agar dicabik oleh anjing² ganas tersebut. Suatu hari seorang menteri membuat keputusan salah & murkalah Raja. Maka diperintahkan agar sang menteri dimasukkan ke kandang anjing ganas. Menteri berkata: "Paduka, saya tlh mengabdi padamu selama 10 tahun, tp paduka tega menghukumku begini. Atas pengabdianku slama ini, saya hanya minta waktu penundaan hukuman 10 hari saja". Sang Raja pun mengabulkannya. Sang menteri bergegas menuju kandang anjing² & meminta izin kpd penjaga untuk mengurus anjing²nya. Ketika ditanya untuk apa? Maka dijawab: "Setelah 10 hari nanti engkau akan tahu'' Karena tahu dia itu seorang  menteri maka diizinkanlah dia untuk mengurus anjing2 itu. Selama 10 hari itu sang menteri memelihara, mendekati, memberi makan bahkan akhirnya bisa memandikan anjing² tsb hingga jadi sangat jina

Seekor kambing dan 2 anak yang cantik hatinya

(Repost) Ada dua kakak-adik perempuan, satu namanya Puteri (usia 13 tahun, SMP), satu lagi namanya Ais (usia 16 tahun, SMA). Mereka tidak beda dengan jutaan remaja lainnya, meski tdk berlebihan, juga ikutan gelombang remaja yg menyukai budaya populer saat ini, seperti lagu2, boyband, film2, dsbgnya. Kabar baiknya, dua anak ini memiliki pemahaman yg baik, berbeda, dan itu akan menjadi bagian penting dalam cerita ini. Suatu hari, guru agama di sekolah Puteri menyuruh murid2nya utk membuat karangan tentang berkurban. Ini jadi muasal cerita, jika murid-murid lain hanya sibuk membaca sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, lantas menulis karangan, Puteri, entah apa pasal, memasukkan cerita hebat itu sungguh2 dalam hatinya. Tercengang. Dia bahkan bertanya pd orang tuanya, di meja makan, apakah keluarga mereka pernah berkurban. Setelah saling tatap sejenak, orang tua mereka menggeleng, tidak pernah. Ayah mereka buruh pabrik, Ibu mereka karyawan honorer, ibarat gentong air, jumlah rezeki yg ma

Bergaul dengan kebesaran jiwa

(Di salin dari tulisan Dwi Budiyanto) Mari kita bayangkan betapa propaganda yang menyudutkan Rasulullah begitu massif dan tersebar luas. Tuduhan demi tuduhan nyaris tiada henti saban hari. Tak ada secuil pun sudut-sudut kota yang tak tersentuh oleh tuduhan bahwa Muhammad itu edan, gendheng, gila, dan tukang sihir.  Saking gencarnya propaganda penyudutan itu dilakukan, Al-Qur’an mengisahkan ulang tuduhan-tuduhan itu. “Hai orang yang diturunkan Al-Qur’an kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang gila.” (Q.s. Al-Hijr: 6-7).  Di ayat yang lain Allah kisahkan tuduhan kepada Sang Rasul, “Dia adalah seorang yang menerima ajaran lagi pula seorang yang gila,” (Q.s. Ad-Dukhan:13-14). Lelaki yang diakui jamak orang akan keluhuran akhlaknya, kesantunan tutur katanya, kesopanan sikapnya, dan ketulusan cintanya itu dianggap tidak waras.Bukan hanya satu tuduhan, tapi banyak tuduhan yang disebarluaskan. Muhammad dengan seluruh nama baik dan pesona kepribadiannya dihancurkan. Mereka ingin k

Penyelam mutiara

Perjalanan hidup manusia tidak ubahnya bagaikan kisah penyelam mutiara. Seorang penyelam mutiara, dalam melaksanakan tugasnya selalu dibekali dengan tabung oksigen yang terpasang di punggungnya. Pada saat ia terjun menyelam, niatnya bulat ingin mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya. Tetapi begitu ia berada di bawah permukaan laut, ia mulai lupa pada apa yang harus dicarinya. Kenapa? Ternyata pemandangan di dasar laut sangat mempesona. Bunga karang yang melambai-lambai seolah-olah memanggilnya: ikan-ikan hias berwarna-warni yang saling berkejaran dengan riangnya membuatnya terpana. Ia pun lalu terlena ikut bercanda ria, melupakan tugasnya semula untuk mencari tiram mutiara yang berada jauh di dasar laut sana Hingga pada suatu saat, dia terkejut manakala disadarinya oksigen yang berada dipunggungnya tinggal sedikit lagi. Timbulah rasa takutnya. Tak terbayangkan olehnya bagaimana kemarahan majikannya kelak bila ia muncul ke permukaan tanpa membawa tiram mutiara sebanyak yang diharap