Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Baju Bekas 1 Dolar

Michael Jordan, berkulit hitam, lahir pada tahun 1963, di daerah kumuh Brooklyn, New York. Ia memiliki empat orang saudara, sementara upah ayahnya yang hanya sedikit tidak cukup untuk menafkahi keluarga. Semenjak kecil, ia melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin dan penuh diskriminasi, hingga ia sama sekali tidak bisa melihat harapan masa depannya. Ketika ia berusia tiga belas tahun, ayahnya memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya,  “Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?” Jordan menjawab, “Mungkin 1 dollar.” Ayahnya kembali berkata, “Bisakah dijual seharga 2 dollar? Jika engkau berhasil menjualnya, berarti telah membantu ayah dan ibumu.” Jordan menganggukkan kepalanya, “Saya akan mencobanya, tapi belum tentu bisa berhasil.” Dengan hati-hati dicucinya pakaian itu hingga bersih. Karena tidak ada setrika untuk melicinkan pakaian, maka ia meratakan pakaian dengan sikat di atas papan datar, kemudian dijemur sampai kering.  Keesokan harinya, dibawanya pak

Make It Simple Because Simple is Powerful

Kasus 1 Ketika NASA mengirimkan astronotnya ke luar angkasa, mereka menemukan fakta bahwa ternyata pena tidak bisa digunakan pada gravitasi nol (tinta tidak akan tertarik keluar). Untuk memecahkan masalah ini, mereka melakukan penelitian selama kurang lebih 1 dekade dan menghabiskan biaya sebesar $12 juta (setara dengan Rp.120 milyar dengan kurs $1=Rp.10.000,-). Mereka merancang sebuah pena yang dapat digunakan pada gravitasi nol, menghadap keatas, bahkan di dalam air, pada permukaan apapun (termasuk kaca) dan suhu dingin 300 derajat celcius dibawah nol. Dan apa yang orang Rusia lakukan? Mereka menggunakan pensil... Kasus 2 Salah satu studi kasus yang paling terkenal dalam manajemen Jepang adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang terjadi di perusahaan kosmetik terbesar di Jepang. Perusahaan tersebut menerima keluhan dari konsumen bahwa sabun yang mereka beli ternyata kosong. Dengan segera bagian keluhan pelanggan terjun langsung ke lapangan menuju bagian penge

Bunda Mengajariku Arti Cinta

Seusai sholat subuh aku dikejutkan oleh Bunda  “ Ari, Nenek kamu masuk rumah sakit. Bunda harus datang melihatnya.“ Kulihat wajah bunda nampak sedih. Tentu aku harus mendampingi bunda karena tempat tinggal nenek tidak di Jakarta tapi Sumatera. Sementara aku hampir tidak mungkin meninggalkan kesibukanku di Jakata, Apalagi mitra bisnisku dari luar negeri sedang ada di jakarta untuk menjajaki kerjasama pembelian produksi pabrikku. Kulihat Bunda sedang sibuk mengemas pakaiannya di kamar. “ Bunda, apa engga bisa berangkatnya lusa aja” kataku dengan lembut. “ Bunda engga mau ganggu kamu, bunda bisa pergi sendiri kok,  Antar saja Bunda ke Bandara ya “ kata bunda sambil memasukan pakaiannya kedalam koper, “Baru minggu lalu bunda ke Dokter dan sekarang masih harus istirahat.“ Kataku dengan tetap lembut sambil memegang tas kopernya untuk mencoba menahannya pergi. “  Lusa aja, ya. Aku temanin. “ “ Tidak ! “ Mata Bunda melotot. Kalau sudah begini aku ha

Memilih di Diantara Dua Cinta

Wahai orang-orang beriman, sesungguhnya diantara istri-istri dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagi kamu ..” Bisakah anda membayangkan bahwa suatu saat, istri dan anak-anak yang anda cintai, justru jadi musuh bagi anda? Mungkin. Mungkin sekali itu terjad pada siapa saja. Karena cintanya pada istri dan anak-anaknya tidak “turun” dari cinta misi, dari cintanya kepada Allah. Atau sebaliknya.  Jika cinta pada istri dan anak-anaknya tidak berhasil membawa mereka kedalam lingkaran cinta misi. Itulah tragedi dua orang Nabi dan seorang perempuan shalihah. Dengan segenap cinta dan harapan jiwanya, Nabi Nuh masih terus berusaha mempertahankan istri dan anak-anaknya ketika tsunami itu datang. Tapi tidak! Cinta misinya tidak tersambung dengan nasibnya. Begitu juga Nabi Luth. Istrinya ada dalam daftar umatnya yang dibinasakan Allah. Dan perempuan shalihah itu bernama Asia, istri seorang thaghut terbesar sepanjang sejarah, Fir'aun. Ketika cinta harus memilih, ia memilih Tuhan