"50 tahun yang lalu aku berdiri disini sebagai mahasiswa dengan jaket kuning, tahunnya 65,”teriak lantang Taufik Ismail mengawali orasinya. “Pada tahun itu ada seorang mahasiswa di fakultas sebelah sana, Fakultas Kedokteran, yang ditembak mati. Dia disemayamkan di aula.” “Kemudian, di pintu itu ada tiga siswa SMP membawa karangan bunga, mau masuk ke sini takut, karena di sini semua orangnya dewasa, mahasiswa, dan beratus-ratus di sini. Arif Rachman Hakim disemayamkan di aula di sana,” lanjut Taufik Ismail seraya menunjuk gedung Fakultas Kedokteran UI. “Anak kecil itu membawa karangan bunga, tiga anak kecil berdiri di pintu Kampus UI membawa karangan bunga. Kemudian mereka berkata ‘karangan bunga ini adalah untuk kakak kami, Arief Rachman, yang ditembak tadi pagi’. Aku pada waktu itu berdiri di sini, dengan jaket kuning yang lusuh, menangis melihat itu.” Bagi Taufik Ismail, gerakan moral melawan koruptor harus terus didengungkan oleh mahasiswa dan seluruh elemen bangsa. “Pada wa
Sebuah catatan corat coret copy paste pengingat kata menjaga lupa, berbagi kebaikan untuk sesama