Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012
Mengapa Ridho suami adalah surga bagimu bagimu wahai para istri ? suamimu dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu, bahkan seringkala rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya  kepada ibunya sendiri. suamimu dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah dan ibunya hingga dia beranjak dewasa, namun sebelum dia mampu membalasnya dia telah bertekad menanggung nafkahmu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya suamimu ridho menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu, padahal dia tahu disisi Allah, engkau lebih harus dihormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu di bandingkan dirinya, namun tidak pernah dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah suamimu berus

Bagian Rezeki kita

“ Dan Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan rezekinya itu tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki agar mereka sama (merasakan) rezeki tersebut. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?” (QS An Nahl [16] :71) K ita meyakini bahwa ada qodo dan qodar yang sudah ditulis sebelum kita lahir , dan tidak bisa diubah-ubah . Y aitu kapan kita lahir , kapan kita mati , dan kemudian tentang umur, tentang re je ki, tentang jodoh, terus tentang hidupnya bahagia atau menderita .   Masalah jadwal lahir , kita tidak ada yang iri , kapan dan di mana lahir , bukan masalah bagi kita.   Begitu pula dengan jadwal mati kita , tidak ada yang meributkan. T entang jodoh juga begitu ; kenapa istri kamu begitu , istri saya tidak? Itu semua bagian yang tertulis . T api giliran rezeki selalu berbeda tanggapan. All a h swt mengatakan   bahwa sist e m pandangan ekonomi kita waqadfadhalallahu

Allah tahu kita sibuk

Sebagai seorang muslim, apalagi pejuang dakwah sudah seharusnyalah kita mempunyai hubungan yang kokoh kuat (quwwatush-shilah) dengan Allah swt. Ada banyak sarana yang bisa kita jadikan sebagai opsi atau pilihan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hubungan tersebut. Di dalam al mustakhlash fi tazkiyatil anfus Sa’id Hawa rahimahullah menyebutkan 13 sarana yang bisa kita jadikan sebagai wasilah untuk mendekatkan diri kita kepada Allah swt. Mulai dari shalat, zakat-infaq-sedekah, puasa, haji, tilawatul qur’an, dzikrullah, tafakkur alam dan seterusnya. Meskipun demikian, kita masih sering merasakan adanya kekeringan ruhani, karena kita memang sangat jarang mengalirinya dengan siraman-siraman ruhani yang berupa sarana-sarana tersebut. Atau istilah accu-nya, kita jarang ngeces accu dan baterai ruhani yang kita miliki dengan sarana-sarana Islamiyyah itu tadi. Alasan yang sering kita kemukakan selalu sama dan klasik: sibuk dan repot alias susah mengatur dan mendapatka

FAMILY = (F)ATHER (A)ND (M)OTHER, (I), (L)OVE, (Y)OU

Saya menabrak seorang yang tidak dikenal ketika ia lewat. "Oh, maafkan saya" adalah reaksi saya. Ia berkata, "Maafkan saya juga; Saya tidak melihat Anda." Orang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku sangat sopan. Akhirnya kami berpisah dan mengucapkan selamat tinggal. Namun cerita lainnya terjadi di rumah, lihat bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang kita kasihi, tua dan muda.Pada hari itu juga, saat saya tengah memasak makan malam, anak lelaki saya berdiri diam-diam di samping saya. Ketika saya berbalik, hampir saja saya membuatnya jatuh. "Minggir," kata saya dengan marah. Ia pergi, hati kecilnya hancur. Saya tidak menyadari betapa kasarnya kata-kata saya kepadanya. Ketika saya berbaring di tempat tidur, dengan halus Tuhan berbicara padaku, "Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan kamu gunakan, tetapi anak-anak yang engkau kasihi, sepertinya engkau perlakukan dengan sewenang-wenang. Coba l