Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Lapang Dada

Setetes racun sianida yang jatuh ke hati yang sempit, Sesempit cangkir kopi kecil, akan meracuni seluruh jiwa raga. Setetes racun yang sama, yang jatuh ke hati yang lapang, selapang lautan, akan hilang terurai di keluasan samudra. Hati yang sempit menyimpan dendam. Hati yang lapang gampang memaafkan. Lapangkah dada Anda, Luaskan pintu maaf Anda Maka, racun kehidupan apapun, kata2 yang seberapun menyakitkan, perbuatan2 yang tidak menyenangkan, tidak akan berdampak pada Anda.

Antara Kemenangan dan Jiwa Jiwa Lemah

“Jauh lebih baik menjelajahi hal-hal besar, merebut kemenangan gemilang,  meski dihadang kegagalan berkali-kali, dari pada tinggal bersama jiwa-jiwa lemah yang tidak menikmati kebahagiaan maupun penderitaan, karena mereka tinggal di wilayah abu-abu yang tak kenal kemenangan ataupun kekalahan”. Teddy Roosevelt (1899)

Antara Mental dan Gelar

Saat mendapat beasiswa ke Australia 1995, mahasiswa Indonesia sempat diinapkan 3 malam di rumah penduduk di suatu perkampungan untuk meredam shock culture yang dihadapi. Saya bersama dengan kawan dari Thailand menginap di Balarat, di peternakan seorang Ausie yang tinggal suami istri bersama dengan anak tunggalnya. Luas peternakannya kira-kira sekecamatan Arcamanik, dengan jumlah sapi dan dombanya, ratusan, yang pemliknya sendiri tak tahu secara pasti, karena tak pernah menghitungnya dan sulit memastikannya dengan eksak. Suatu sore saya terlibat perbincangan dengan anak tunggalnya di pelataran rumah di musim panas yang panjang, di bulan Janauari 1995. Aussie: " Why so many people form your country take a PhD and Master degree here?" Saya:   "_ Why not? Your country give a grant, not loan, for us? So, it is golden opportunity for us to get higher degree. Why you just finish your education at Diploma level, even it is free for Aussie to take higher degree?