Langsung ke konten utama

Kisah fiktif tentang pemberdayaan

Sebuah kisah fiktif, namun sarat makna.

Seorang raja memanggil menteri kepercayaannya.
Lalu berkata: "Carikan aku pemuda gagah, tampan, yang layak jadi suami puteriku!"
"Baik Paduka," jawab menteri kalem.
"Tapi berapa lama waktu buat saya?"
"Waktumu hanya seminggu!"
Seketika itu menteri langsung loncat, tanpa salam tanpa pamit.
Sebab dia dikejar deadline.

Seminggu kemudian, menteri datang membawa seorang pemuda gagah, perkasa, tampang ganteng.
Sang raja langsung mengajak pemuda itu makan siang sambil ngobrol.

Dalam obrolan, raja bicara masalah tatanegara, militer, kelautan, geografi, astronomi, dll.
Tapi sangat disayangkan, pemuda itu selama obrolan hanya bisa berkata "oh ya" atau "oh begitu" atau "hmm baru tahu".

Raja merasa kesal, dia segera memanggil menterinya.
"Singkirkan bocah ini. Aku butuh orang berilmu, luas wawasan, ahli hikmah. Bukan daging bersuara seperti dia. Cari yang lain!"
"Baik, baik. Tapi berapa lama waktunya?"
"Seminggu juga. Sama!"
"Baik Paduka!" kata menteri sembari kabur, padahal masih pakai celana pendek.

Seminggu kemudian, datanglah menteri dengan seorang laki-laki sangat dewasa.
Janggutnya memutih. Pandangan matanya elok. Tutur katanya lembut.
Setelah ngobrol-ngobrol raja merasa puas. Ilmunya luas, arif, penuh hikmah.
Tapi ada masalah, tatkala raja bertanya: "Berapa usia Anda sekarang?"
Dia menjawab 70 tahun.

Raja segera memanggil menteri lalu berbisik: "Singkirkan dia. Dia 15 tahun lebih tua dariku. Ini kakek-kakek."
"Berarti saya harus cari orang lain lagi?"
"Yoi, kandidat lain."
"Tapi bolehkah saya minta waktu lebih lama?"
"Berapa lama, Sob?" (minjem gaya Rustin Fairuz).
"Tiga bulan Paduka."
"Oke, gak masalah. Tiga bulan."
"Deal ya?"
"Deal!"

Setelah tiga bulan berlalu, menteri datang dengan membawa sosok pemuda gagah yang pertama kali datang. Raja sangat kaget.
"Kenapa kamu bawa bocah daging ini lagi?"
"Tunggu Paduka. Jangan salah. Ini lain."
"Maksudmu?"
"Memang casing masih sama. Tapi software sudah beda. Boleh diuji deh!"

Benar saja. Setelah diuji, ditanya bermacam-macam topik, pemuda itu lulus sempurna. Pengetahuan dia, wawasan, tata krama, bahkan cara bertutur sudah beda.
Wal hasil, raja setuju dia jadi calon suami buat putrinya.

Setelah aneka urusan selesai. Raja merasa sangat penasaran.
Dia bertanya ke menteri: "Bagaimana bisa anak itu jadi orang berilmu?"
Menteri menjawab: "Mudah Paduka. Saya suruh kakek yang berilmu itu untuk mengajari dia selama tiga bulan. Hasilnya oke kan."
"He he he. Hebat juga kamu ya. Pantas kamu jadi menteriku."
"Tapi sayang Paduka."
"Sayang apa?"
"Gaji saya gak nyampe 65 juta setahun...."
"Halah, kamu ini."

***

SESUATU yang sulit diraih dengan pencarian. Bisa dicapai dengan PEMBERDAYAAN.

Semoga bermanfaat.
#ayo lebih baik

Komentar

Postingan populer dari blog ini