copy from Linda Mayasari - detikHealth
Beberapa orang dapat bekerja secara multitasking seperti browsing sambil nonton TV atau mengetik dengan satu tangan sedang tangan yang lain memegang smartphone. Hal ini disebut dengan multitasking media yang telah terkait dengan depresi dan kecemasan.
Berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa akses informasi yang berlebihan melalui media elektronik seperti komputer, komputer tablet, dan smartphone terkait terhadap kecemasan sosial dan depresi. Sebuah studi baru yang dilakukan para ilmuwan di Michigan State University (MSU) mencoba untuk mengungkap apakah multitasking media juga terkait terhadap risiko tersebut.
Penelitian tersebut melibatkan 319 orang peserta yang masing-masing diminta mengisi profil psikologis dan kuesioner yang berkaitan dengan penggunaan media elektronik, seperti televisi, mp3 player, handphone, dan komputer untuk mengecek email atau browsing.
Di antara peserta penelitian, peneliti menemukan korelasi yang signifikan dan konsisten antara orang yang multitasking terhadap beberapa media elektronik juga lebih rentan mengalami depresi dan kecemasan sosial.
Bahkan, ketika tim studi mengurai data penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa orang yang paling multitasking terhadap penggunaan media dilaporkan hampir dua kali lipat lebih mudah mengembangkan gejala depresi dibandingkan orang yang jarang menggunakan beberapa gadget sekaligus.
"Penggunaan media elektronik yang berlebihan dapat menurunkan kemampuan otak untuk menyaring informasi yang tidak relevan dan mengabaikan gangguan hingga membuatnya lebih mudah mengalami kecemasan sosial dan depresi," kata Mark Becker, PhD, seorang psikolog di MSU yang merupakan penulis utama studi.
Hasil penelitian tersebut kemudian diterbitkan dalam Journal of Abnormal Psychology and the Psychological Bulletin.
"Tampaknya hubungan ini berlaku sebaliknya juga, orang yang depresi juga lebih mungkin melampiaskan kecemasannya dengan berkutat di depan beberapa media elektronik sekaligus. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan ini," jelas Becker, seperti dilansir prevention,
Beberapa orang dapat bekerja secara multitasking seperti browsing sambil nonton TV atau mengetik dengan satu tangan sedang tangan yang lain memegang smartphone. Hal ini disebut dengan multitasking media yang telah terkait dengan depresi dan kecemasan.
Berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa akses informasi yang berlebihan melalui media elektronik seperti komputer, komputer tablet, dan smartphone terkait terhadap kecemasan sosial dan depresi. Sebuah studi baru yang dilakukan para ilmuwan di Michigan State University (MSU) mencoba untuk mengungkap apakah multitasking media juga terkait terhadap risiko tersebut.
Penelitian tersebut melibatkan 319 orang peserta yang masing-masing diminta mengisi profil psikologis dan kuesioner yang berkaitan dengan penggunaan media elektronik, seperti televisi, mp3 player, handphone, dan komputer untuk mengecek email atau browsing.
Di antara peserta penelitian, peneliti menemukan korelasi yang signifikan dan konsisten antara orang yang multitasking terhadap beberapa media elektronik juga lebih rentan mengalami depresi dan kecemasan sosial.
Bahkan, ketika tim studi mengurai data penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa orang yang paling multitasking terhadap penggunaan media dilaporkan hampir dua kali lipat lebih mudah mengembangkan gejala depresi dibandingkan orang yang jarang menggunakan beberapa gadget sekaligus.
"Penggunaan media elektronik yang berlebihan dapat menurunkan kemampuan otak untuk menyaring informasi yang tidak relevan dan mengabaikan gangguan hingga membuatnya lebih mudah mengalami kecemasan sosial dan depresi," kata Mark Becker, PhD, seorang psikolog di MSU yang merupakan penulis utama studi.
Hasil penelitian tersebut kemudian diterbitkan dalam Journal of Abnormal Psychology and the Psychological Bulletin.
"Tampaknya hubungan ini berlaku sebaliknya juga, orang yang depresi juga lebih mungkin melampiaskan kecemasannya dengan berkutat di depan beberapa media elektronik sekaligus. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan ini," jelas Becker, seperti dilansir prevention,
Komentar
Posting Komentar