Langsung ke konten utama

Hati yg hidup dgn ilmu dan tekad


Lemahnya keinginan atau kemauan merupakan tanda lemahnya kehidupan hati. Ketika hati menyempurnakan kehidupannya, kemauan, kehendak, dan cintanya pun menguat. Kehendak dan cinta akan selalu mengikuti jiwa yang memerintahkan untuk tunduk pada kehendak serta keinginannya. Lemahnya keinginan dan terputusnya ambisi dapat disebabkan oleh lemahnya jiwa dan perasaan, atau juga karena adanya hantaman keterpurukan yang menimpa kehidupan ini. Maka, kekuatan jiwa dan kehendak adalah tanda kekuatan bagi kehidupan, sebagaimana kelemahannya adalah isyarat kelemahan jiwa dan kehendak.

Tingginya cita-cita, kehendak yang jujur, dan keinginan untuk mencapai batas kesempurnaan hidup adalah faktor-faktor yang dapat membawa kita meraih kenikmatan dan kesempurnaan hidup. Semua itu hanya akan dicapai dengan cita-cita dan kehendak yang tinggi, serta cinta yang jujur dan keinginan yang tulus. Sedangkan mereka terpuruk dalam kehidupannya adalah manusia yang juga terpuruk cita-cita dan kehendaknya, serta cinta dan keinginan yang lemah. Bahkan terkadang kehidupan binatang lebih baik daripada kehidupan mereka sebagai manusia.

Seorang penyair berkata,
"Siang bagimu, wahai yang tertipu dalam hidupnya, hanyalah lupa dan lalai. Malam untukmu, hanya tidur dalam dekapan selimut. Engkau hanya mengotori hari-hari yang datang kepadamu. Demikianlah kehidupan binatang di muka bumi ini. Gembira dengan segala yang fana, riang dalam angan-angan, sebagaimana engkau tertipu dengan kenikmatan mimpi dalam tidurmu."
(Al-Iman Waiqazhu Al-Quwaa Al-Khafiyah, Prof. Dr. Taufiq Yusuf Al-Wa'iy)

Komentar

Postingan populer dari blog ini