Langsung ke konten utama

Nasehat seorang syeik...

Nasehat dan Renungan
.
ﻛﺎﻥ ﻫﻨﺎﻙ ﺷﻴﺦ ﻳﻌﻠﻢ ﺗﻼﻣﻴﺬﻩ ﺍﻟﻌﻘﻴﺪﺓ

Ada seorang Syeikh yg mengajarkan Aqidah kepada para muridnya

ﻳﻌﻠﻤﻬﻢ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠـﻪ ﻳﺸﺮﺣﻬﺎ ﻟﻬﻢ

Beliau mengajarkan "La ilaaha illallah" dan menjelaskan maknanya kpd mereka

ﻳﺮﺑﻴﻬﻢ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺃﺳﻮﺓ ﺑﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻳﻔﻌﻞ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ

Beliau mendidik para murid  agar mencontoh keteladanan Rasulullah - Shallallahu ‘alaihi wa sallam -

ﻋﻨﺪﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻳﻌﻠﻢ ﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﺍﻟﻌﻘﻴﺪﺓ ﻭﻳﻐﺮﺳﻬﺎ ﻓﻲ ﻧﻔﻮﺳﻬﻢ

Ketika mengajarkan aqidah beliau berusaha menanamkanya ke dalam jiwa para murid

ﻭﻛﺎﻥ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻳﺤﺐ ﺗﺮﺑﻴﺔ ﺍﻟﻄﻴﻮﺭ ﻭﺍﻟﻘﻄﻂ

Sang guru itu suka memelihara burung & kucing

ﻓﺄﻫﺪﺍﻩ ﺃﺣﺪ ﺗﻼﻣﻴﺬﻩ ﺑﺒﻐﺎﺀ

Lalu seorang muridnya pun menghadiahkan padanya seekor burung kakak tua

ﻭﻣﻊ ﺍﻷﻳﺎﻡ ﺃﺣﺐ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺒﺒﻐﺎﺀ

Semakin hari Sang Guru pun makin suka dgn burung itu

ﻭﻛﺎﻥ ﻳﺄﺧﺬﻩ ﻣﻌﻪ ﻓﻲ ﺩﺭﻭﺳﻪ

Malah sering membawanya pada saat beliau mengajar

ﺣﺘﻰ ﺗﻌﻠﻢ ﺍﻟﺒﺒﻐﺎﺀ ﻧﻄﻖ ﻛﻠﻤﺔ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ

Sehingga burung kakak tua itu pun belajar mengucapkan kalimah tauhid "Laa ilaha
"illallah

ﻓﻜﺎﻥ ﻳﻨﻄﻘﻬﺎ ﻟﻴﻼ ﻭﻧﻬﺎﺭﺍ …

Lalu burung kakak tua itu pun mampu mengucapkan kalimah laa ilaaha illallah
siang dan malam

ﻭﻓﻲ ﻣﺮﺓ ﻭﺟﺪ ﺍﻟﺘﻼﻣﻴﺬ ﺷﻴﺨﻬﻢ ﻳﺒﻜﻲ

Pada suatu ketika para murid mendapati syeikh mereka sedang menangis

ﻭﻳﻨﺘﺤﺐ ﻭﻋﻨﺪﻣﺎ ﺳﺄﻟﻮﻩ

Ketika ditanya, beliau pun menjawab sambil terisak-isak

ﻗﺎﻝ ﻟﻬﻢ ﻫﺠﻢ ﺍﻟﻘﻂ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺒﺒﻐﺎﺀ ﻭﻗﺘﻠﻪ

Beliau berkata kpd murid-murid, bahwa kucing telah menerkam burung kakak tua dan membunuhnya

? ﻓﻘﺎﻟﻮﺍ ﻟﻪ ﻟﻬﺬﺍ ﺗﺒﻜﻲ

Lalu murid murid bertanya kpd Gurunya : kerana inikah Tuan Guru menangis ?

ﺇﻥ ﺷﺌﺖ ﺃﺣﻀﺮﻧﺎ ﻟﻚ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺃﻓﻀﻞ ﻣﻨﮧ ..

Sekiranya Tuan Guru menginginkan, kami akan datangkan burung yg lain bahkan yg jauh lebih baik daripada itu

ﺭﺩ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻭﻗﺎﻝ ﻻ ﺃﺑﻜﻲ ﻟﻬﺬﺍ …

Sang Guru menjawab dan berkata: bukan kerana itu aku menangis

ﻭﻟﻜﻦ ﺃﺑﻜﺎﻧﻲ ﺃﻧﻪ ﻋﻨﺪﻣﺎ ﻫﺎﺟﻢ ﺍﻟﻘﻂ ﺍﻟﺒﺒﻐﺎﺀ

Tetapi... Yang membuat aku menangis adalah: ketika burung itu diterkam kucing

ﺃﺧﺬ ﻳﺼﺮﺥ ﻭﻳﺼﺮﺥ ﺇﻟﻲ ﺃﻥ ﻣﺎﺕ

Burung itu hanya menjerit jerit saja hingga mati

ﻣﻊ ﺃﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﻜﺜﺮ ﻣﻦ ﻗﻮﻝ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ

Padahal dulu burung itu selalu mengucapkan kalimah "laa ilaaha illallah "

ﺇﻻ ﺃﻧﻪ ﻋﻨﺪﻣﺎ ﻫﺎﺟﻤﻪ ﺍﻟﻘﻂ ﻧﺴﻴﻬﺎ

Tetapi ketika diterkam kucing, burung itu lupa kalimah tersebut

ﻭﻟﻢ ﻳﻘﻢ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﺼﺮﺍﺥ

Tidak mengucapkan apapun kecuali hanya menjerit dan merintih

ﻷﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﻘﻮﻟﻬﺎ ﺑﻠﺴﺎﻧﻪ ﻓﻘﻂ

Kerana sewaktu hayatnya ia hanya mengucapkan "laa ilaaha illallah" dengan
lisannya saja

ﻭﻟﻢ ﻳﻌﻠﻤﻬﺎ ﻗﻠﺒﻪ ﻭﻟﻢ ﻳﺸﻌﺮ ﺑﻬﺎ

Sementara hatinya tidak memahami dan tidak menghayatinya

ﺛﻢ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ :

Kemudian Sang Guru pun berkata

ﺃﺧﺎﻑ ﺃﻥ ﻧﻜﻮﻥ ﻣﺜﻞ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﺒﻐﺎﺀ

Aku takut kalau nanti kita juga seperti burung kakak tua itu

ﻧﻌﻴﺶ ﺣﻴﺎﺗﻨﺎ ﻧﺮﺩﺩ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺄﻟﺴﻨﺘﻨﺎ

Saat kita hidup mengulang-ulang kalimah "laa ilaaha illallah" dengan lisan kita

ﻭﻋﻨﺪﻣﺎ ﻳﺤﻀﺮﻧﺎ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻧﻨﺴﺎﻫﺎ ﻭﻻ ﻧﺘﺬﻛﺮﻫﺎ

Dan ketika datang kematian, kita pun lupa kalimah tersebut dan tidak mampu
mengingatnya

ﻷﻥ ﻗﻠﻮﺑﻨﺎ ﻟﻢ ﺗﻌﺮﻓﻬﺎ

kerana hati kita belum menghayatinya

ﻓﺄﺧﺬ ﺍﻟﻄﻠﺒﺔ ﻳﺒﻜﻮﻥ؛ ﺧﻮﻓﺎ ﻣﻦ ﻋﺪﻡ ﺍﻟﺼﺪﻕ ﻓﻲ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠـﻪ

Kemudian para murid itu pun menangis, takut jika tidak jujur terhadap kalimah
tauhid (laa ilaha illallah) ini

ﻭﻧﺤﻦ .... ﻫﻞ ﺗﻌﻠﻤﻨﺎ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻘﻠﻮﺑﻨﺎ ?

Dan kita sendiri... adakah kita telah menanamkan kalimah "laa ilaaha illallah" ini ke
dalam hati sanubari kita ?

ﻣﺎ ﺍﺭﺗﻔﻊ ﺷﻲﺀ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﺃﻋﻈﻢ ﻣﻦ ﺍﻹﺧﻼﺹ

Tidak ada sesuatu pun yg naik ke langit yang lebih agung dibanding keikhlasan

ﻭ ﻻ ﻧﺰﻝ ﺷﻲﺀ ﺇﻟﻰ ﺍﻷﺭﺽ ﺃﻋﻈﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ

Dan tidak ada sesuatu pun yg turun ke bumi yg lebih agung dari taufiq Allah

..ﻭ ﺑﻘﺪﺭﺍﻹﺧﻼﺹ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ
_____

حسبنا الله ونعم الوكيل نعم المول ونعم النصير

Semoga Allah menjaga lisan. hati dan perilaku kita utk tetap istiqomah dg kalimah Tauhid.

Komentar

Postingan populer dari blog ini