Langsung ke konten utama

Antara putus asa dan harapan

Allah berfirman,
“Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (Yusuf:87)
Aku tak pernah membayangkan bahwa keputusasaan menemukan jalan ke dalam hati seorang mukmin yang beriman kepada Allah dan al Quran, meskipun bencana yang dihadapinya begitu besar, beban impitan berbagai kejadian begitu berat, dan berbagai rintangan diletakan di jalannya.
Sesungguhnya, al Qur`an menempatkan keputusasaan itu dalam tingkatan kufur dan mensejajarkan putus asa dengan kesesatan. Allah berfirman :
“ Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang orang yang sesat.” (al Hijr:56)
Sesungguhnya, al Quran menetapkan hokum alam yang tidak dapat diubah, dan system Rabbani yang tidak dapat diganti, sebagai sunatullah, engkau tidak akan menemukan perubahan pada sunatullah. Hari hari selalu berp[utar diantara manusia. Orang yang kuat tidak akan selamanya dalam keadaan kuat sepanjang masa, dan orang yang lemah tidak akan selamanya lemah sepanjang hidup. Tetapi, hari selalu berputar dan dioergilirkan, menghampiri semua umat, sebagaimana menghampiri individu.
“ Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)” Ali Imran : 140
Sesungguhnya, hikmah Allah tentang semua itu adalah menguji orang orang mukmin dan orang orang yang shiddiq (bersifat jujur). Memilah keburukan dari kebaikan, lalu menjadikan sebagian keburukan menimpa yang lain. Lalu melemparkannya kedalam neraka.
Sementara itu, Allah memberikan ganjaran kepada orang orang yang jujur dan konsisten, berupa pertolongan dan pembelaan di dunia, serta pahala dan pengampunan di akhirat.
“ Dan sesungguhnya, Kami benar benar akan menguji kamu  agar kami mengetahui orang orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.” Muhammad :31
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum nyata bagi Allah orang orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang orang yang bersabar.” Ali Imran : 142
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam – macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang beriman bersamanya, “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” Al Baqarah:214
Pertolongan menjadi lebih dekat apabila penderitaan semakin berat, pandangan tidak lagi lurus, dan jantung telah mencapai pangkal tenggorokan.
“Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang iman mereka) dan telah menyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang orang yang kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami daripada orang orang yang berdosa.” Yusuf:111
Kaidah Rabbani, yakni tidak pernah meleset dari umat umat terdahulu. Betapa banyak umat yang lemah kemudian bangkit setelah kejatuhan, dan bergerak setelah kejumudan. Dan betapa banyak umat yang tidak mensyukuri kehidupannya dan kufur atas segala nikmat Allah, lalu mereka lenyap dari muka bumi, menjadi hina dan mengalami kelaparan dan ketakutan karena perbuatan mereka sendiri.

#Diambil Dari Kutipan Kumpulan Ceramah Jumat Imam Hasan al Banna

Komentar

Postingan populer dari blog ini