Secara umum Pemimpin itu
ada dua katagori : Pemimppin yang baik dan pemimpin yang buruk , Hal
itu ditegaskan oleh Rasulullah saw dalam sebuah hadist :
“Sebaik-baik pemimpin
kalian adalah mereka mencintai kalian dan kalian mencintai mereka,
mereka mendo’akan kalian dan kalian mendoakan mereka. Dan
seburuk-buruk pemimpin kalian adalah mereka yang membenci kalian dan
kalian membenci mereka, mereka mengutuk kalian dan kalian mengutuk
mereka.” (HR. Muslim).
- Pemimpin yang terbaik adalah pemimpin yang mencintai rakyat dan rakyatnya mencintainya.
Pemimpin seperti ini pernah ditunjukkan oleh Khulafaur-Rasyidin (Abu
Bakar, Umar, Ustman, dan Ali) yang kemudian terlihat lagi pada
kepemimpinan Umar bin Abdul Azis. Untuk pemimpin yang satu ini Malik
bin Dinar berkisah tentang peran keberadaannya. Ketika Umar bin Abdul
Aziz diangkat sebagai Khalifah, para penggembala kambing di puncak
gunung berkata, “Siapakah khalifah shalih yang sedang memerintah
manusia saat ini?.”
Malik bin Dinar berkata, “Mengapa kalian bertanya demikian?.”
Para penggembala itu menjelaskan, “Bila pemerintahan dipegang oleh
seorang khalifah yang shalih, maka serigala dan singa tidak
mengganggu kambing-kambing kami.”
Selain itu Musa bin Ayyan mengisahkan, ‘Pada masa pemerintahan Umar
bin Abdul Aziz, demi Allah, kami menggembalakan kambing bersama
serigala di suatu tempat. Hingga suatu malam serigala menyerang
kambing kami. Dengan adanya peristiwa ini kami mengira bahwa lelaki
shalih yang menjadi khalifah telah wafat. Ternyata keesokan harinya
memang benar, kami mendengar kabar bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz
telah wafat.” (hilyatul auliya’, Abu Nu’aim Al
Ashbahani).
Dan Imam Ahmad dalam kitab almusnad menyebutkan bahwa
pada era Umar bin Abdul Aziz, sebutir biji gandum besarnya seukuran
bawang putih.
Umar bin Abdul ‘Aziz memiliki pola kepemimpinan seperti itu karena
ia belajar dari pemimpin yang hebat seperti yang disebutkan oleh
Hasan Zakaria Falyafil dalam bukunya “(‘tharaif wa mawaqif min
at tarikh al Islami )”
Ia menulis, setelah didaulat menjadi khalifah bani Umayyah, Umar bin
Abdul Aziz mengirim sepucuk surat kepada Salim bin Abdullah bin Umar
di Madinah, yang inti suratnya adalah,
“Kirimkanlah untukku buku-buku yang mengulas perihal Umar bin
Khattab, keputusan-keputusan yang pernah diambilnya selama menjadi
khalifah dan berisi lembaran-lembaran sirahnya. Karena sesungguhnya
aku ingin mengikuti jejaknya dan menapaki jalan yang pernah
dilaluinya.”
- Pemimpin yang terburuk adalah pemimpin dzolim dalam memimpin yang di dalam hatinya tidak ada cinta kepada rakyatnya sehingga dia berlaku sewenang wenang dan dia di hati rakyatnya pun tidak tidak cinta kepadanya.
Model
kepemimpinan seperti inilah dipertontonkan oleh Fir’aun, Namrudz,
dan sederet pemimpin lainnya yang setipe dengannya.
Komentar
Posting Komentar